Penangkapan 5 aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Dompu oleh kepolisian menimbulkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi demokrasi dan kebebasan berpendapat di Dompu. Tindakan ini bukan hanya mengekang hak individu untuk menyuarakan keprihatinan mereka, tetapi juga menunjukkan pendekatan represif yang masih sering digunakan oleh aparat dalam menangani aspirasi rakyat.
Pertama, penangkapan ini mencerminkan ketidakmampuan pemerintah untuk menangani kritik secara konstruktif. Aktivisme adalah bagian integral dari masyarakat demokratis yang sehat. Aktivis seperti 5 kader HMI cabang Dompu yang di tetapkan sebagai tersangka berperan penting dalam mengingatkan pemerintah dan masyarakat akan isu-isu mendesak, seperti menurunnya harga jagung, kelangkaan gas LPG dll . Dengan menangkap mereka, pemerintah justru menunjukkan ketidakmampuan atau ketidakmauannya untuk berhadapan dengan kenyataan yang disuarakan oleh rakyatnya.
Kedua, penangkapan tersebut menunjukkan adanya pelanggaran hak asasi manusia. Kebebasan berekspresi dan berkumpul dijamin oleh konstitusi Indonesia dan berbagai perjanjian internasional yang telah diratifikasi oleh negara. Mengambil tindakan keras terhadap demonstrasi adalah pelanggaran langsung terhadap hak-hak dasar ini. Apalagi, aksi yang dilakukan para aktivis adalah bentuk protes yang seharusnya dijamin dan dilindungi oleh hukum.
Ketiga, penangkapan ini berpotensi menciptakan ketakutan di kalangan masyarakat untuk menyuarakan pendapat mereka. Ketika aktivis yang berani berbicara di muka umum ditangkap, hal ini bisa menimbulkan efek jera bagi orang lain yang ingin menyampaikan aspirasi mereka. Ini sangat berbahaya bagi kesehatan demokrasi, di mana kebebasan berpendapat adalah pilar utamanya. Jika masyarakat merasa takut untuk berbicara, maka proses check and balance terhadap pemerintah akan melemah, dan ini dapat menyebabkan penyalahgunaan kekuasaan yang lebih luas.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah untuk segera membebaskan 5 aktivis yang ditangkap. Lebih dari itu, pemerintah harus menunjukkan komitmen untuk mendengarkan dan berdialog dengan rakyatnya, terutama mengenai isu-isu penting yang terjadi saat ini. Penerapan kebijakan yang represif tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan memperburuk keadaan dan menambah ketegangan sosial.
Masyarakat harus tetap bersatu dan terus memperjuangkan hak-haknya. Solidaritas dan dukungan terhadap para aktivis yang ditahan adalah bentuk perlawanan yang sangat kuat. Demokrasi sejati hanya bisa terwujud jika setiap suara didengar dan dihargai. Penangkapan 5 orang aktivis ini harus menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk kebebasan dan keadilan tidak pernah berakhir, dan setiap warga negara memiliki peran penting dalam menjaga demokrasi tetap hidup.
Tags
Opini