Harga Jagung Anjlok, IMM Dobrak Pemda Dompu

Foto masa aksi IMM Dompu

Dompu -
 Puluhan mahasiswa dari cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Dompu melakukan demonstrasi di kantor DPRD dan Pemda Dompu. Masa aksi IMM tidak hanya mengkritik pemerintah, tetapi juga menyampaikan berbagai tuntutan dan aspirasi. Rabu (17/4/2024), 

Amin Rais selaku Korlap 2 aksi menyatakan bahwa perjalanan pemerintahan yang hampir mendekati masa akhirnya tidak satupun program unggulan yang terealisasikan terutama pada program kerja unggalannya yakni JARA PASAKA. Dompu pasti akan baik baik saja jika tidak terlepas dari pelaksanaan program yang sesuai janji politik yang digaungkan kepada masyarakat. Dalam demokrasi, pemimpin pemerintahan adalah pengabdi. 

Lebih lanjut, Ketua cabang IMM Dompu menambahkan bahwa akhir-akhir ini masyarakat Dompu dilanda oleh berbagai macam gelompag-gelombang persoalan seperti kenaikan dan kelangkaan harga gas LPG bersubsidi 3 kg yang membuat rakyat kecil terpaksa harus mamakai kayu bakar sebagai alternatif.

"kenaikan-kenaikan harga bahan pokok menjadi problem urgent,yang dampaknya telah kita saksikan dan rasakan secara bersama bahwa efek daripada kenaikan harga bahan pokok memporak-porandakan kondisi ekonomi masyarakat kecil," kata Andi Gunawan Ketua IMM Dompu.


Foto saat orasi di lampu merah Kantor Koramil

Harga jagung yang sebetulnya ini merupakan program unggulan dari Bupati Dompu yang kemudian harusnya menjadi prioritas, namun sampai detik ini belum sampai kondisi harga sebagaimana yang di janjikan oleh bapak Bupati Dompu, belum lagi masalah keamanan di daerah bumi nggahi rawi pahu yang sangat renggang dimana dapat dilihat dari kondisi social yang hampir setiap hari terjadi konfik, pemblokiran akses jalan dan tentu ini sangat menggangu kenyamanan masyarakat. Ungkap Andi Gunawan

Sementara itu, korlap 1 Ikhwanur Muslimin dalam orasinya menyebut, siklus problematika yang terjadi di Dompu turut berduka cita terkait anjloknya harga pangan komoditas pertanian. Terlebih, harga jagung yang kian hari semakin menurun drastis sehingga tidak mampu menanggulangi kebutuhan masyarakat dari hasil jagung diperolehnya.

“Hal itu kontradiktif dari dengan regulasi yang diputuskan Badan Pangan Nasional (Bapannas) RI melalui rapat yang diketuai bidang administratif, bahwa harga komoditas jagung yang diusulkan Rp4.200 per kilogram,” ujarnya.

Kemudian diperkuat juga dengan surat edaran Gubernur NTB bernomor 521/230/SEK DKP tentang kenaikan harga acuan pembelian meminta menaikan harga jagung menjadi Rp. 4400, namun yang terjadi di tingkat lapangan, pihak PT yang bersangkutan justeru membeli dengan harga di luar ketetapan pemerintah.

Masa aksi IMM

Kemudian Harga Gas bersubsidi yg berbanding terbalik dengan (HET) keputusan Gubernur NTB Nomor 750/444/2033 yang menetapkan harga Rp 18.000, namun yang terjadi dilapangan justru diluar dari ketetapan pemerintah.

“Kenaikan harga Kebutuhan pokok, ini benar-benar tidak selaras dengan penghasilan masyarakat kabupaten Dompu yg berpenghasilan rendah. Hal, inilah yang membuat masyarakat semakin terpuruk. Harga jagung diturunkan sementara harga kebutuhan pokok dinaikkan, hal inilah yg kemudian membuat masyarakat Dompu resah,” tegasnya.

"Kami berharap Bupati Dompu ada ditengah-tengah keluhan masyarakat akan tetapi tidak adanya Bupati Dompu menandakan bahwa sikap Bupati Dompu tidak pro terhadap rakyat," tegas Ikhwanur Muslimin.

Dikarenakan tidak ada satupun pemerintah baik Bupati, Wakil Bupati hingga SEKDA di kantornya dan diwakili oleh KABAG Ekonomi. Akibat hal tersebut masa aksi dibawah komando korlap 1, mengekspresikan kekecewaannya terhadap pemerintah kabupaten Dompu. Mereka membakar Jagung dan melemparnya kearah KABAG ekonomi dan pihak kepolisan yang berada didepannya lalu  meninggalkan titik aksi tanpa meminta tanggapan dari KABAG Ekonomi.


Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak