Ilustrasi orang sedang berdo'a |
Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat baik untuk menyerahkan harapan dan cita-cita kepada Allah. Di dalam bulan Ramadhan juga banyak waktu-waktu yang tepat untuk berdo’a. Selain juga terdapat beberapa do’a-do’a harian yang dibaca ketika bulan Ramadhan.
Waktu Untuk Berdo’a
Dalam satu hari terdapat banyak waktu untuk berdo’a. Baik di dalam bulan Ramadhan maupun di bulan-bulan lainnya. Seperti antara adzan dan iqomah, sepertiga malam (waktu sahur), dan setelah shalat.
Sedangkan di bulan Ramadhan, terdapat satu waktu di setiap hari yang mungkin jarang dimanfaatkan, yaitu menjelang berbuka puasa. Maka perlu menyempatkan sekitar 10-20 menit untuk berdo’a hingga waktu maghrib tiba. Walaupun waktu untuk berdoa menjelang berbuka tidak hanya di bulan Ramadhan saja. Orang yang berpuasa sunnah juga memiliki waktu mustajab untuk berdo’a setiap menjelang berbuka ketika dirinya berpuasa.
Sedangkan dalam satu pekan, terdapat pula satu waktu istimewa yang tepat untuk berdo’a di dalamnya, yaitu Jum’at sore menjelang maghrib, baik di bulan Ramadhan maupun selainnya. Begitu juga antara khutbah pertama dengan khutbah kedua, ketika khatib duduk.
Di bulan Ramadhan, disunnahkan untuk ber-i’tikaf, atau berdiam diri di masjid yang lebih ditekankan pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. Karena di malam-malam itu ada kemungkinan mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Doa Harian di Bulan Ramadhan
Ada beberapa do’a harian yang rutin dilakukan di bulan Ramadhan, yaitu :
Doa Berbuka Puasa
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Hal ini disebutkan dalam hadis: “Dari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Apabila Rasulullah saw berbuka, beliau berdoa: Dzahabazh-zhama’u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insya Allah [Hilanglah rasa haus dan basahlah uraturat (badan) dan insya Allah mendapatkan pahala]” [HR. Abu Dawud].
Doa Setelah Shalat Witir
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
“Maha suci Allah yang Maha Merajai dan yang Maha Bersih” (3x)
رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
“Yang menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril” (1x)
Hal ini berdasarkan riwayat sebagai berikut: dari Ubay bin Ka’ab Adalah Rasulullah saw ketika salat witir membaca surat “Sabbihisma rabbikal a’la” (al-A’la), dan surat “Qul ya ayyuhal kafirun” (al-Kafirun) dan surat “Qul huwallahu ahad” (al-Ikhlas). Kemudian apabila telah selesai mengucapkan salam, beliau membaca “Subhanal malikil quddus” tiga kali.” [H.R. an-Nasa’i dalam Sunan an-Nasa’i no.1729, Kitab Qiyamu al-Lail wa tatawwu’u an-Nahar, Bab Nau’un Akharun min al-Qira’ati fi al-Witri].
Doa Malam Lailatul Qadar
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Wahai Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan mencintai untuk memberikan maaf, maka maafkanlah aku.
Berdasarkan hadits dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni ”. (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850).
Tulisan ini bersumber dari halaman Muhammadiyah.or.id