Oleh : Andi Gunawan (Ketua Umum PC IMM Dompu) |
Beberapa minggu ini kita dipertontonkan dengan tingkah tiba-baiknya pemerintah daerah kita sebut saja bapak bupati Dompu, hampir di semua desa yang ada di kecamatan disumbanginya dengan embel-embel Safari Ramadhan yang berkedok politis, belum lagi pesan-pesan yang disampaikan mengandung pesan-pesan politik.
Safari ramadhan yang di instruksikan dihampir semua desa ini dilakukan karena sudah mendekati Pilbub yang sebentar lagi akan digelar, kegiatan ini dianggap sangat politis, selain bermuatan kampanye, juga dinilai sangat hina dimata masyarakat, hanya saja masyarakat tidak berani menyampaikan. Bagaimana tidak semenjak tiga tahun lebih berjalan kepemimpinan AKJ baru kali ini memperlihatkan kembali batang hidungnya setelah mendapatkan jabatan dan berhasil mempengaruhi masyarakat untuk mendukungnya pada saat itu.
Intensitas pertemuan bapak bupati dompu dengan masyarakat yang tiba masa tiba akal ini terkesima menjadi catatan penting untuk generasi muda dan para aktivis untuk menyuaran dan tidak memilih orang-orang yang tidak datang pada saat butuhnya seja selepas itu menghilang dan lupa diri.
Saya menilai ada ketakutan besar dalam kubu AKJ ini, sehingga di bulan Ramadhan ini intens melakukan kegiatan Safari ramadhan dan melakukan pertemuan secara face to face dengan masyarakat, karena dia melihat akan ada penurunan eksistensi seorang AKJ dibeberapa tahun terakhir ini, bayangkan hampir disemua kegiatan yang berlangsung di kabupaten Dompu ini jarang sekali dihadiri oleh bupati Dompu dan itu malah membuat eksistensi seorang Incumbent ini akan menurun, sementara dilain tempat ada kekuatan besar yang sedang dibangun oleh calon-calon lain yang tentunya akan menilai semua apa yang sudah dilakukan oleh Bupati yang sekarang ini dan akan memframing segala persoalan daerah yang memang benar tidak ada perubahan setelah dilantiknya AKJ-Syah ini.
Belum lagi kegiatan yang tiba masa tiba akal ini terkesan sangat tidak etis karena bagaimana seorang bupati Dompu mencoba membangga-banggakan dirinya dengan membagikan beras yang bukan dari APBD, saya menilai ini harus menjadi bahan evaluasi secara personal bapak bupati Dompu yang seharusnya tidak melakukan kegiatan yang semata-mata pencitraan.
Sementara AKJ ini kita kenal dengan program unggulannya seperti yang termuat dalam JARAPASAKA, yang sampai saat ini hampir tidak ada yang terealisasikan, setelah peristiwa program lelucon itu digaungkan, lantas program apa lagi yang mau di gaungkan sekarang ini untuk mengelabui masyarakat yang sekian lama menderita memiliki pimpinan daerah yang tidak berkopeten dan tidak pro rakyat.
Tags
Opini